Ilustrasi (chandlerasset.com)
Liputan6.com, New York : Harga emas pekan ini
diprediksi bakal menguat jika para pedagang logam tetap percaya Bank
Sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak berusaha untuk mepercepat
Program pembelian obligasi dalam waktu dekat.
Berdasarkan hasil survei emas Kitco yang dikutip dari Forbes, sabtu (1/6/2013), menunjukkan dari 27 responden, sekitar 17 orang responden melihat harga emas akan naik, sementara empat responden melihat harga turun dan enam melihat harga stagnan.
Pada pekan lalu, sekitar 50% responden penelitian sebelumnya menyatakan harga emas akan naik (bullish), dan akhirnya pada hari Jumat siang, harga emas naik sekitar Us$ 5 per ounce.
Responden melihat harga yang lebih tinggi pada pekan depan, menilai emas bisa mendapatkan kembali kepercayaan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed tidak akan mulai mempercepat pembelian obligasi dalam waktu dekat, terutama setelah data ekonomi AS minggu ini.
Sekadar informasi, sebelumnya ada kekhawatiran bahwa Fed bisa mulai membatasi pembelian pada awal Juni.
Analis Kitco, Jim Wyckoff juga melihat adanya indikasi secara teknikal untuk mendukung harga emas akan naik di minggu depan.
"Kenaikan telah mendapat dukungan dari beberapa momentum teknis jangka pendek dengan pola double buttom yang terbentuk pada bar chart harian," katanya.
Mereka yang memprediksi harga akan turun di minggu depan pada emas mengatakan, penurunan 11% dalam awal pekan ini merupakan pertanda buruk untuk emas, seperti ketidakmampuan harga untuk bertahan di atas US$ 1.425 per ounce.
Broker Senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, untuk sementara emas akan mendapatkan dukungan ketika ada beberapa kegoyahan di pasar modal yang tidak berhasil melanjutkan penguatan.
"Ini memberi emas sedikit tawaran safe haven. Tapi masalahnya adalah emas tidak bisa melewati US$ 1.425 sehingga emas bisa diperdagangkan untuk sedikit lebih rendah, "kata Haberkorn
Berdasarkan hasil survei emas Kitco yang dikutip dari Forbes, sabtu (1/6/2013), menunjukkan dari 27 responden, sekitar 17 orang responden melihat harga emas akan naik, sementara empat responden melihat harga turun dan enam melihat harga stagnan.
Pada pekan lalu, sekitar 50% responden penelitian sebelumnya menyatakan harga emas akan naik (bullish), dan akhirnya pada hari Jumat siang, harga emas naik sekitar Us$ 5 per ounce.
Responden melihat harga yang lebih tinggi pada pekan depan, menilai emas bisa mendapatkan kembali kepercayaan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed tidak akan mulai mempercepat pembelian obligasi dalam waktu dekat, terutama setelah data ekonomi AS minggu ini.
Sekadar informasi, sebelumnya ada kekhawatiran bahwa Fed bisa mulai membatasi pembelian pada awal Juni.
Analis Kitco, Jim Wyckoff juga melihat adanya indikasi secara teknikal untuk mendukung harga emas akan naik di minggu depan.
"Kenaikan telah mendapat dukungan dari beberapa momentum teknis jangka pendek dengan pola double buttom yang terbentuk pada bar chart harian," katanya.
Mereka yang memprediksi harga akan turun di minggu depan pada emas mengatakan, penurunan 11% dalam awal pekan ini merupakan pertanda buruk untuk emas, seperti ketidakmampuan harga untuk bertahan di atas US$ 1.425 per ounce.
Broker Senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, untuk sementara emas akan mendapatkan dukungan ketika ada beberapa kegoyahan di pasar modal yang tidak berhasil melanjutkan penguatan.
"Ini memberi emas sedikit tawaran safe haven. Tapi masalahnya adalah emas tidak bisa melewati US$ 1.425 sehingga emas bisa diperdagangkan untuk sedikit lebih rendah, "kata Haberkorn
Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/601875/harga-emas-mulai-bersinar-di-awal-juni
0 Tanggapan:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !