Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN, Viva Yoga Mauladi. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Liputan6.com, Jakarta : Kasus tewasnya Wakil
Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Muna, Sulawesi Tenggara, La Ode
Alimuddin Kunsi, yang diduga akibat dianiaya Sekretaris PAN Muna Ikhlas
Muhammad di Rumah PAN di Raha, Muna, 22 Mei lalu,
belum juga selesai. La Ode tewas di tangan Ikhlas diduga akibat perselisihan masalah nomor urut pencalegan.
Kini PAN menghadapi masalah kasus penembakan yang menewaskan kader PAN Tito Refra Kei oleh orang tak dikenal. Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PAN Viva Yoga Mauladi menampik adanya isu kaitan penembakan Tito dengan masalah pencalegan.
"Persoalan ini bukan soal persaingan caleg," kilah Viva melalui saluran telepon kepada Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (1/6/2013).
Selain itu, Viva menegaskan, pada awalnya semua caleg dari Dapil Papua Barat sudah bulat satu suara untuk mendukung Tito agar bisa memenangkan 1 kursi di DPR. Dan PAN tidak memiliki budaya kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
"Tidak ada budaya premanisme. PAN lebih mengedepankan budaya dialog konstruktif berdasarkan pedoman dan aturan partai yang sudah ditetapkan," jelas Viva yang juga Presidium Majelis Nasional KAHMI itu.
Ia menambahkan nama Tito sendiri dalam daftar caleg PAN sudah dicoret dan digantikan dengan nama lain. Penyebab dicoretnya nama Tito karena adik John Kei itu tidak melengkapi administrasi yang diminta KPU.
"Oleh KPU berkas almarhum dikembalikan ke PAN karena ada berkas administratif yang kurang lengkap. Di saat terakhir perbaikan berkas caleg, almarhum belum mengirim berkas perbaikan sehingga oleh KPU nama almarhum harus diganti caleg lain," tukas Viva.
belum juga selesai. La Ode tewas di tangan Ikhlas diduga akibat perselisihan masalah nomor urut pencalegan.
Kini PAN menghadapi masalah kasus penembakan yang menewaskan kader PAN Tito Refra Kei oleh orang tak dikenal. Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PAN Viva Yoga Mauladi menampik adanya isu kaitan penembakan Tito dengan masalah pencalegan.
"Persoalan ini bukan soal persaingan caleg," kilah Viva melalui saluran telepon kepada Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (1/6/2013).
Selain itu, Viva menegaskan, pada awalnya semua caleg dari Dapil Papua Barat sudah bulat satu suara untuk mendukung Tito agar bisa memenangkan 1 kursi di DPR. Dan PAN tidak memiliki budaya kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
"Tidak ada budaya premanisme. PAN lebih mengedepankan budaya dialog konstruktif berdasarkan pedoman dan aturan partai yang sudah ditetapkan," jelas Viva yang juga Presidium Majelis Nasional KAHMI itu.
Ia menambahkan nama Tito sendiri dalam daftar caleg PAN sudah dicoret dan digantikan dengan nama lain. Penyebab dicoretnya nama Tito karena adik John Kei itu tidak melengkapi administrasi yang diminta KPU.
"Oleh KPU berkas almarhum dikembalikan ke PAN karena ada berkas administratif yang kurang lengkap. Di saat terakhir perbaikan berkas caleg, almarhum belum mengirim berkas perbaikan sehingga oleh KPU nama almarhum harus diganti caleg lain," tukas Viva.
Sumber : http://news.liputan6.com/read/602117/pan-penembakan-tito-kei-tak-terkait-pencalegan
0 Tanggapan:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !