 |
| Ilustrasi Dari Okezone.com |
JAKARTA-Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) mengantongi bukti-bukti baru keterlibatan
politisi Partai Golkar Priyo Budi Santoso dalam kasus pengurusan
anggaran Alquran dan pengadaan komputer untuk Madrasah di Kementerian
Agama (Kemenag).
Menanggapi hal itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, pihaknya mempersilahkan kepada KPK untuk memeriksa Wakil Ketua DPR tersebut jika memang ada indikasi terlibat dalam kasus itu. "Saya memang tidak mengetahui secara detail mengenai masalah itu. Tapi tentunya kebijakan DPP Golkar adalah kalau ada, kadernya ada dugaan silahkan diproses secara hukum. Ya tentunya kita harapkan mudah-mudahan tidak benar," kata Fadel saat ditemui di Kediamannya Jalan Taman Patra 11 No. 8, Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/5/2013).
Mantan Gubernur Gorontalo tersebut, mengatakan jika partai berlambang pohon beringin tersebut akan membuka diri dan tidak akan membela kader yang terbukti bersalah.
"Kami sangat membuka diri, kalau ada yang dianggap terlibat masalah hukum dan sebagainya. Silahkan diproses, kita tidak membela dan buat yang macam-macam," jelasnya.
Bahkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menyatakan, jika Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sudah bicara dengan seluruh kader, untuk mempersilahkan jika ada oknum kader bermasalah untuk diproses secara hukum.
Seperti diberitakan, dalam surat dakwaan terhadap dua terdakwa korupsi Alquran Zulkarnaen Djabar dan Dendi Prasetya, Priyo disebut-sebut juga turut termasuk daftar penerima uang komisi atau fee proyek tersebut. Pada proyek pengadaan laboratorium komputer di Ditjen Pendidikan Islam tahun 2011 senilai Rp31,2 miliar, Priyo mendapat jatah sebesar 1 persen.
Sedangkan, terkait proyek pengadaan kitab suci Alquran di Ditjen Bimas Islam tahun anggaran 2011 sebesar Rp22 miliar, Priyo mendapat fee sebesar 3,5 persen. Akan tetapi Fahd El Fouz belakangan mengaku dirinya hanya mencatut namanya.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, pihaknya mempersilahkan kepada KPK untuk memeriksa Wakil Ketua DPR tersebut jika memang ada indikasi terlibat dalam kasus itu. "Saya memang tidak mengetahui secara detail mengenai masalah itu. Tapi tentunya kebijakan DPP Golkar adalah kalau ada, kadernya ada dugaan silahkan diproses secara hukum. Ya tentunya kita harapkan mudah-mudahan tidak benar," kata Fadel saat ditemui di Kediamannya Jalan Taman Patra 11 No. 8, Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/5/2013).
Mantan Gubernur Gorontalo tersebut, mengatakan jika partai berlambang pohon beringin tersebut akan membuka diri dan tidak akan membela kader yang terbukti bersalah.
"Kami sangat membuka diri, kalau ada yang dianggap terlibat masalah hukum dan sebagainya. Silahkan diproses, kita tidak membela dan buat yang macam-macam," jelasnya.
Bahkan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menyatakan, jika Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sudah bicara dengan seluruh kader, untuk mempersilahkan jika ada oknum kader bermasalah untuk diproses secara hukum.
Seperti diberitakan, dalam surat dakwaan terhadap dua terdakwa korupsi Alquran Zulkarnaen Djabar dan Dendi Prasetya, Priyo disebut-sebut juga turut termasuk daftar penerima uang komisi atau fee proyek tersebut. Pada proyek pengadaan laboratorium komputer di Ditjen Pendidikan Islam tahun 2011 senilai Rp31,2 miliar, Priyo mendapat jatah sebesar 1 persen.
Sedangkan, terkait proyek pengadaan kitab suci Alquran di Ditjen Bimas Islam tahun anggaran 2011 sebesar Rp22 miliar, Priyo mendapat fee sebesar 3,5 persen. Akan tetapi Fahd El Fouz belakangan mengaku dirinya hanya mencatut namanya.
0 Tanggapan:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !